Senin, 26 September 2011

Ratana Sutta


Yânîdha bhûtâni samâgatâni - bhummâni vâ yâ niva antalikkhê
Sabbêva bhûtâ sumanâ bhavantû - athôpi sakkacca sunantu bhâsitam.

Tasmâhi bhûtâni sâmêtha sabbê - mettam karôtha mânusiya pajâya,
Divâ ca rattô ca haranti yê balim - tasmâhi nê rakkhatha appamattâ.

Yam kinci vittam idha vâ huram vâ - saggêsu vâ yam ratanam panitam,
Nano samam atthi tathâgatena - idampi buddhê ratanam panîtam,
Êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Khayam virâgam amatam panîtam - yadajjhagâ sakkyamunî samâhito,
Na têna dhammena samatthi kinci - idampi dhammê ratanam panîtam
Êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Yambuddha settho parivannayî sucim - samâdhi mânam tarikañña mâhu
Samâdhinâ têna samô na vijjati - idampi dhammê ratanam panîtam
Êtêna saccêna suvatthi hôtu.
Ye puggalâ attha satam pasatthâ - cattâri êtâni yugâni honti,
Te dakkhineyyâ sugatassa sâvakâ - êtêsu dinnâni mahapphalâni,
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Ye suppa yuttâ manasâ dalhêna - nikkamino gôtama sâsanamhi
Te patti pattâ amatam vigayha - laddhâ mudhâ nibbutim bhunjamânâ
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Yathinda khîlo pathavim sito siyâ - catubbhi vâtêbhi asampa kampiyo,
Tathûpamam sappurisam vadâmi -- yô ariya saccâni avecca passati,
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Yê ariya saccâni vibhâvayanti - gambhira paññnêna sudêsitâni,
Kincâpi tê honti bhusappamattâ - na te bhavam attamam âdiyanti,
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Sahâvassa dassana sampadâya - tayassu dhammâ jahitâ bhavanti,
Sakkâya ditthi vicikicchitam ca -- silabbatam vâpi yadatthi kinci,
Catûhapâye hi ca vippamutto - Chacâbhi thânâni abhabbo kâtum,
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Kincâpi sô kammam karôti pâpakam - kâyêna vâcâ udacêtasâ vâ,
Abhabbo sô tassa paticchâdâya - abhabbatâ ditta padassa vuttâ,
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Vanappagumbê yathâ phussitaggê - gimhâna mâsê pathamasmin gimhe,
Tathûpamam dhamma varam adêsayi -- nibbânagâmin paramam hitâya,
Idampi buddhê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Varô varaññû varadô varâharo - anuttarô dhamma varam adêsayi,
Idampi buddhê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Khinam purânam navam netthi sambhavam - viratta cittâ âyatike bhavasmim,
Te khina bijâ avirulhicchandâ - nibbanti dhirâ yathâ yam padipo
Idampi sanghê ratanam panîtam - êtêna saccêna suvatthi hôtu.

Yânîdha bhûtâni samâgatani -- bhummani vâ yâniva antalikkhe,
Tathâgatam dêva manussa pûjitam- Buddham namasâma suvatthi hotu.

Yânîdha bhûtâni samâgatani -- bhummani vâ yâniva antalikkhe,
Tathâgatam dêva manussa pûjitam - Dhammam namassâma suvatthi hotu.

Yânîdha bhûtâni samâgatani -- bhummani vâ yâniva antalikkhe,
Tathâgatam dêva manussa pûjitam - Sangham namassâma suvatthi hotu.

Terjemahan :

1. Makhluk apa pun yang berkumpul di sini, baik yang dari dunia maupun dari luar angkasa, semoga semua makhluk itu bahagia. Demikian juga, semoga mereka mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan. (222)

2. Karena itu, wahai para makhluk, perhatikanlah baik-baik. Pancarkanlah kasih sayang kepada umat manusia yang siang malam memberikan persembahan kepadamu. Karena itu, lindungilah mereka dengan setulus hati. (223)

3. Harta apapun yang ada di sini atau di dunia lain, atau permata tak ternilai apa pun yang ada di alam-alam surga, tidak ada satu pun yang sebanding dengan Sang Tathagata. Permata tak ternilai ini ada di dalam Buddha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (224)

4. Manusia bijak dari suku Sakya, yang tenang pikirannya, telah mewujudkan penghentian yang bebas dari nafsu, yang bebas dari kematian, dan luar biasa. Tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengan keadaan itu. Permata tak ternilai ini ada di dalam Dhamma. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian ! (225)

5. Buddha yang agung memuji meditasi murni yang segera memberikan hasil. Tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengan meditasi itu. Permata berharga ini ada di dalam Dhamma. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (226)

6. Delapan individu yang dipuji oleh orang-orang baik2 terdiri dari empat pasang.3 Mereka adalah siswa-siswa Sang Buddha, yang pantas menerima persembahan. Apapun yang dipersembahkan kepada mereka akan memberikan buah yang melimpah. Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (227)

7. Mereka yang terbebas dari nafsu semuanya mantap di dalam ajaran Gotama yang berpikiran teguh. Mereka telah mencapai apa yang harus dicapai karena telah menyelam ke dalam Nibbana yang bebas dari kematian. Mereka menikmati Kedamaian yang dicapai, yang tak ternilai. Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (228)

8. Bagaikan gerbang kota yang berfondasi kokoh tidak tergoyahkan oleh angin dari empat penjuru, demikianlah kunyatakan bahwa orang yang sepenuhnya memahami Kebenaran Mulia adalah orang yang baik. Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (229)

9. Mereka yang dengan jernih memahami Kebenaran Mulia yang telah diajarkan dengan baik oleh Yang Maha Bijaksana, betapapun tidak berhati-hatinya mereka itu, mereka tidak akan terlahir untuk kedelapan kalinya. Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (230)

10. Tiga kondisi telah ditinggalkan oleh dia pada saat mencapai pandangan terang,4 yaitu: (i) pandangan salah tentang diri, (ii) keraguan, dan (iii) pandangan salah bahwa ritual dan upacara dapat menyelamatkan. Dia juga telah sepenuhnya terbebas dari empat keadaan menderita5 dan tidak dapat lagi melakukan enam kejahatan.6 Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian !

11. Kejahatan apa pun yang dilakukan, baik lewat tubuh, ucapan atau pikiran, tak dapat disembunyikannya. Karena telah dikatakan bahwa tindakan semacam itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang telah melihat Sang Jalan.7 Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (232)

12. Bagaikan pohon-pohon yang pucuknya berbunga pada bulan-bulan pertama musim panas, begitu juga ajaran tertinggi yang menuju ke Nibbana ini diajarkan untuk tujuan tertinggi. Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (233)

13. Yang Luar Biasa, Yang Maha Mengetahui, Sang Pemberi yang luar biasa, dan Sang Pembawa Kesempurnaan telah membabarkan ajaran yang luar biasa. Permata tak ternilai ini ada di dalam Buddha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (234)

14. Dengan musnahnya (kamma) lampau, tidak ada (kamma) baru yang dihasilkan, maka pikiran pun tak melekat pada kelahiran di masa depan -- mereka telah menghancurkan benih-benih tumimbal lahir. Nafsu-nafsu tidak lagi muncul dan para bijaksana itu pergi, sama seperti lampu ini.8 Permata tak ternilai ini ada di dalam Sangha. Dengan kebenaran ini, semoga ada kedamaian! (235)

15. Makhluk apa pun yang berkumpul di sini, baik yang dari dunia maupun dari luar angkasa, marilah kita menghormat Buddha. Sang Tathagata dipuja oleh para dewa dan manusia! Semoga ada kedamaian! (236)

16. Makhluk apa pun yang berkumpul di sini, baik yang dari dunia maupun dari ruang angkasa, marilah kita menghormat Dhamma. Sang Tathagata dipuja oleh para dewa dan manusia! Semoga ada kedamaian! (237)

17. Makhluk apa pun yang berkumpul di sini, baik yang dari dunia maupun dari luar angkasa, marilah kita menghormat Sangha. Sang Tathagata, dipuja oleh para dewa dan manusia! Semoga ada kedamaian! (238)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar